KEBENARAN, ILMU & TELADAN.....

Dosen saya mengatakan "berdasarkan nilai mt kuliah PSD & Rekayasa trafik. Mengapa mhs LJ lebih rajin dr mhs Reguler? Apakah mhs Reg sibuk dg "pengkaderan"?"

mungkin klu anak LJ rajin, krna dy pngin membuktikan kualitas almamaternya...ga mw kalah seperti saya pak yg membawa almamater D3 TEKNIK ELEKTRO ITS... ga mw kalah ma yg namax PENS ITS,Poltek jakarta, unibraw,ugm atau bahkan kalo ada ITB....begitu juga mahasiswa LJ lainnya....
anak regular bisa jadi menurun atau krng rajin krna bnyak hal, bs jd pengkaderan yg tak berwaktu, individunya, kdng sbagai mahasiswa pasti ada titik kejenuhan akan sesuatu....
apalagi anak LJ kebanyakan sambil kerja...seperti, maaf sy pak,seingat saya, saya ga masuk kuliah bapak PSD 2 kali atau kuliah lainnya gr2 bentrok kerja....tp alhamdulillah msh bs mengejar ketinggalan...
yaaah....saya yakin banyak juga anak reguler yg rajin...krna dy punya alasan,alasan dy di ITS,alasan dy harus bs bersinar....alasan dy harus lbh baik dr yg baik...alasan untuk apa dy mencari ilmu,alasan untuk membahagiakan ortu,alasan untuk menjaga wibawa dosen yg telah memberinya nilai, alasan untuk membuktikan inilah AKU,inilah MAHASISWA ITS, & inilah ALUMNI ITS.....


tp... kdang meski qt punya sejuta alasan untuk kita bisa lebih baik dari yang baik, berusaha sekuat mungkin, tetep KALAH dg kehendak dosen, sblumnya mohon maaf yg sebesar2nya,jujur saja kdng sbg mahasiswa saya merasa takut pada beberapa dosen,mngkn tmen2 yg lain jg pernah merasakan, oleh karena itu saya mencoba berusaha berhati2, baik berhati2 dalam tutur kata, tindakan, kuliah, belajar,dsb. bila dlm usaha itu sy khilaf, stidaknya beliau sbg dosen menegur mahasiswa tsb secara langsung,mhon maaf bukan dg menegur dg nilai yg menjatuhkan apalagi hingga tdk lulus matkul tsb, tanpa alasan yg krng mengena.
Di dunia ini tdk ada yg sempurna, tak ada yg selalu benar, smw berusaha mendekati kesempurnaan & kebenaran, begitu jg ayah & anak, guru & murid, dosen & mahasiswanya.... bila dlm pembelajaran trdpt prbedaan pndapat, itu dtng karena pengalaman, datang karena membaca, datang karena praktek,benar saat ini ayah mengajari anak, guru mengajari murid, dosen mengajari mahasiswanya, namun hal itu dapat berbalik krna pengalaman, karena membaca, karena praktek, anak memberi masukan pd ayah, murid memberi masukan pd guru, mahasiswa memberi masukan pd dosennya, kami bukan "MENGAJARI" tp kami hanya "MEMBERI MASUKAN" setelah itu bagaimana seorang ayah, guru, dosen menangggapi dg bijaksana masukan itu....bila salah,bawalah sang anak,murid,mahasiswa tsb dg berkata "begini nak yg bnar"(sambil menunjukkan,memperlihatkan,membuktikan) mohon maaf bukan dengan "ITU SALAH" atau "ada pertnyaan lain?" atau "diam"(sambil meninggalkan TKP) kdang msh berlanjut istilahnya dlm bhs madura "EARA" dlm bhs jawa "NGETCHING" ato apalah... dlm b.inggris mungkin "PRESSURE",entah dlm hal apa...(sprti pd umumnya) atau bukan dengan memukul rata dg nilai tanpa sesuai dg kemampuan si anak,murid,mahasiswanya....
kami adlh anak,kmi murid,kmi mhasiswa bkn maksud hti untuk "MENGAJARI" tapi kami hanya "MEMBERI MASUKAN", JENNENGAN ayah kami,guru kmi,dosen kami,
berilah kami KEBENARAN,berilah kami ILMU,berilah kami TELADAN, karna kami yakin perjuangan & usaha JENNENGAN adalah CERMINAN kami... bagaimanapun kami saat ini adalah pengaruh dari ayah,guru,dosen kami.... kasihanilah kami secara objektif,krna kami hampa,kmi tak berilmu, kmi bukan siapa2 tanpamu AYAHKU,GURUKU,DOSENKU....

Mohon maaf yg sebesarnya atas kelancangan kami, kami akan berusaha memperbaiki kekurangan kami,
terima kasih sebelumnya, kami sampaikan padamu ayah,guru,dosen kami....yang kami kagumi dan kami hormati.

sumber : https://www.facebook.com/notes/eko-junaidi-salam/kebenaran-ilmu-teladan/10150500914401725