Pengalaman Seru Mengikuti CPNS 2013 Final
Alhamdulillah ID saya sudah jadi, tp sayang NIP masih salah seharusnya 19900604 201403 1 002. Baru aja kemaren saya terima ID ini, tapi karena hari ini libur Pilpres baru besok saya kembalikan untuk diperbaiki kesalahannya, ada 3 orang yang masih salah pada NIP maupun Nama pada ID tersebut.
Cerita ini melanjutkan Pengalaman CPNS Bag 3 sebelumnya, banyak hal terjadi setelah pemanggilan saya ke kejagung saat itu. Sekarang kami kira-kira sudah 1 bulan 7 hari berada di kejagung, segala proses pemberkasan sudah kami lakukan bersama-sama, mulai dari proses daftar gaji, Surat perintah tugas, ASKES, TASPEN, dll.
Mungkin disini saya tidak akan menceritakan apa saja yang kami lakukan di kejaksaan agung. Tapi saya sangat miris sekali melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana seorang abdi negara yang dibayar oleh negara untuk kepentingan orang banyak, belum bisa bekerja secara maksimal dan intens, ini diluar abdi negara yang memiliki dedikasi tinggi untuk mengabdi pada negara lho ya. Mungkin inginnya sih santai, tapi ini terlalu nyantai banget. Mari kita do'akan saja semua abdi negara agar menjadi lebih baik lagi, di negeri kita diajarkan untuk BERSABAR. Sabar itu ILMU TINGKAT TINGGI, belajarnya SETIAP HARI, latihannya SETIAP SAAT, ujiannya selalu MENDADAK.
Masih teringat jaman saya kuliah di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), jaman saya kuliah saat semester 1 di D3, bisa saya katakan saya santai dalam kuliah. Sehingga IPS saya semester itu hanya 2,9x bahkan ada beberapa nilai mata kuliah yang dapet nilai D hingga akhirnya saya lulus dari D3 Teknik Elektro Computer Control hanya dengan IPK 3,34, hasil yang diperoleh kurang maksimal karena beberapa semester terlalu nyantai.
Saya sadar setelah melewati 2 semester di D3, setelah memasuki semester ke-3 di kampus saya mulai aktif organisasi dan juga sambil bekerja serabutan saat itu. Saya tersadar bahwa selama ini saya belajar untuk kuliah hanya saat UTS dan UAS saja. Tugas sering saya tunda-tunda, bukan karena ga bisa mengerjakan tapi lebih kepada malas dan mungkin meremehkan tugas, hari senin diberi tugas oleh dosen baru dikerjakan hari minggu ato bahkan malam seninnya lagi. Alhasil setelah tugas mulai menumpuk di hari selasa, rabu bahkan kamis juga ada tugas saya mulai kewalahan untuk melakukan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam).
Alhasil, tugas yang saya kerjakan sungguh tidak maksimal dan banyak cacat karena kurang diteliti dan dikoreksi kembali. Akhirnya nilai pas-pasan yang saya dapat dari dosen yang mengajar saya kala itu. Mungkin bisa dikata PENYESALAN ITU SELALU DI AKHIR, KLO DI DEPAN ITU NAMANYA REGISTRASI.
Setelah lulus D3 dan akhirnya melanjutkan studi di S1 Teknik Elektro bidang studi Teknik Komputer dan Telematika di ITS. Saya bertekad untuk tidak mengulang kesalahan seperti halnya di D3 dulu. Alhamdulillah, ketika saya di S1 saya sudah berubah, apalagi saya adalah satu-satunya mahasiswa di komputer dari angkatan saya sendiri, jadi kuliah itu seperti les privat, 1 Dosen 1 Mahasiswa, tapi kadang saya juga ditemani senior-senior yang mengulang mata kuliah. Ketika dosen menjelaskan, saya perhatikan dg seksama, klo di D3 dulu saya sering tertidur di kelas, santai banget pek. Dosen memberikan tugas, setelah selesai kuliah langsung saya kerjakan dan alhasil bisa saya kerjakan dengan maksimal. Soalnya di ITS yang namanya tugas kuliah itu adalah judul-judul Tugas Akhir senior-senior yang lalu. Apalagi saat tugas Project, hampir-hampir selalu begadang untuk mengerjakan project itu.
Semester 1 di S1 mulai terlihat hasil kerja keras melawan rasa malas dan santai. Saya kaget melihat nilai saya sendiri, apalagi dosen-dosen di Elektro terkenal Killer dan sangat susah tugas dan kuliahnya menurut senior-senior yang saya tanya sebelumnya. Bahkan pernah ada cerita dari sekitar 10 orang mahasiswa, yang lulus matkul tersebut hanya 4 orang saja. Parahnya lagi dosen saya terang-terangan mengatakan seperti ini "Mas, di kuliah saya nilainya hanya 2, kalau enggak A yang bahasa inggrisnya 'A'" (baca: E).
Awalnya, cerita dari senior-senior sungguh menakutkan dan membuat ciut nyali, tapi saya sadar bahwa saya harus mengantisipasi itu semua dengan belajar lebih rajin dan giat lagi dari pada senior saya kala itu. Dan juga, karena dosen-dosen Elektro di ITS sangat killer dan disiplin, nilainya pun objektif sesuai kemampuan mahasiswa itu. Saya yakin dan percaya nilai itu sebenarnya dipengaruhi oleh semangat dan pantang menyerah dari mahasiswa itu sendiri untuk belajar dan mencoba, karena selama saya jadi tutor saya pun merasakan hal yang sama, bahwa kegigihan seseorang itu menentukan orang itu sendiri, bagaimana dia berusaha dan bekerja keras itulah yang akan didapatkan orang itu.
Ini foto Transkrip IPK di D3
Ini screen shoot IP per semester di S1
Alhamdulillah, saya bisa survive dalam 3 semester di S1, oh iya saat ini saya belum lulus S1 karena pekerjaan ini akhirnya cuti deh, ada-ada aja yang namanya hambatan dalam kuliah, hehe :) . Sebelumnya, Mohon maaf untuk teman-teman pembaca, screenshoot itu bukan untuk menyombongkan diri atau hal sejenisnya.
Tapi untuk membuat temen-temen pembaca lebih keras lagi, lebih semangat lagi untuk bekerja keras. Saya yakin IPK temen-temen pembaca lebih bagus dari pada IPK saya, tapi bagi temen-temen pembaca yang masih belum bagus, jangan berkecil hati, masih ada banyak cara untuk membuat IPK temen-temen pembaca untuk lebih bagus lagi, selama temen-temen punya tekad yang kuat untuk berubah. Dan untuk temen-temen pembaca yang sudah bekerja, marilah saatnya kita tunjukkan hal yang terbaik dari yang baik-baik yang bisa temen-temen lakukan, bukan untuk nilai semata kali ini, tapi lebih kepada pengabdian temen-temen untuk perusahaan atau tempat temen-temen bekerja. Saya yakin dan percaya, kalau temen-temen bisa melakukan yang terbaik bagi tempat kerja, temen-temen sendiri lah yang akan memanen hasilnya, temen-temen akan sangat VALUABLE bagi tempat kerja temen-temen.
Prinsip saya pribadi, bekerja itu bukan untuk takut kepada atasan, takutlah karena salah, dan beranilah karena benar. Kalau kita bekerja karena di pantau oleh atasan, dll berarti kita riya' dalam bekerja, karena menurut saya bekerja itu adalah IBADAH. Jadi, sebelum terlambat dan menyesali segalanya di akhir, tak ada salahnya untuk terus mengkoreksi diri mulai dari sekarang.
Bekerja itu jangan hanya bila diawasi oleh atasan, tapi bekerjalah bahwa Allah SWT yang mengawasi kita, apakah kita bertanggung jawab pada jabatan, apakah kita adil dalam bekerja, dsb. Banyak orang kaya karena bekerja tapi miskin, tapi banyak orang miskin/sederhana dalam bekerja tapi kaya.
END OF CPNS STORY
SEE YOU IN NEXT POST